Degradabilitas bahan organik dan produksi total Vollatile Fatty Acids (VFA) daun kelor (Moringa oleifera) dalam rumen secara in vitro

Authors

  • Dian Nisa Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
  • J. Achmadi Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
  • F. Wahyono Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2017.027.01.02

Keywords:

Moringa leaves, leucaena leaf, VFA, in vitro

Abstract

The research was aimed to examine nutritive potency of Moringa oleifera
and Leucaena leucocephala leaves according to ruminal organic matter
degradability and total volatille fatty acids production in vitro. The
ruminal degradability of organic matter was determined after 1, 2, 4, 8,
12, 24 and 48 of single batch culture incubation. The data weretested
using T test. The result showed that degradable and potential degradable
fractions of M. oleifera leaf organic matter werehigher (p <0.05) than
that of L. Leucocephala leaf organic matter Production of rumen total VFA
from M. Oleifera leaf higher (P<0.05) than from L. leucocephala leaf.
The nutritive potency of M. oleifera leaf was better than L. Leucocephala.

References

Aminah, S., T. Ramdhan dan M. Yanis. 2015. Kandungan nutrisi dan sifat fungsional tanaman kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan, 5 (2) : 35 – 44.

Amri, U dan Yurleni. 2014. Efektivitas pemberian pakan yang mengandung minyak ikan dan olahanya terhadap fermentasi rumen secara in vitro. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 62 (1) : 22-30.

France J., and J. Dijkstra. 2005. Volatile fatty acid production. Quantitative Aspects of Ruminant Digestion and Metabolism. Dijkstra J, Forbes JM, France J, editors CABI. Wallingford, United Kingdom : 157–176.

Â

General Laboratory Procedures. 1966. Departement of Dairy Science. University of Wisconsin, Madison.

Haryanto, B. 2012. Perkembangan penelitian nutrisi ruminansia. Wartazoa, 22 (4) : 169-177.

Indriani, N., T. R. Sutardi dan Suparwi. 2013. Fermentasi limbah soun dengan menggunakan Aspergillus niger ditinjau dari kadar volatile fatty acid (VFA) total dan amonia (NH3) secara in vitro. Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(3): 804-812.

Jayanegara, A., T. Sabhan, A. K. Takyi, A. O. Salih and E. M. Hoffmann. 2010. Ruminal fermentation kinetics of Moringa and Peltiphyllum Supplements during early incubation period in the in vitro. Reading pressure technique. J. Indonesian Trop. Anim. Agric., 35(3) : 165-171.

Ørskov, E. R. and I. McDonald. 1979. The estimation of protein degradabality in the rumen from incubation measurements weightaccording to rate of passage. J. Agric. Sci. Comb., 92 : 499 – 503.

Pamungkas, D. dan R. Utomo. 2008. Kecernaan bahan kering in sacco tumpi jagung dan kulit kopi substrat tunggal dan kombinasi sebagai pakan basal sapi potong. Dalam: Syafitrie, C., L. Yunia, E. Kelonowati dan Muladi. Prosiding Seminar Nasional dan Teknologi dan Veteriner : 205-211.

Sudirman, Suhubdy, S. D. Hasan, S. H. Dilaga, dan I. W. Karda. 2015. Kandungan Neutral Detergent Fibre (NDF) dan Acid Detergent Fibre (ADF) bahan pakan lokal ternak sapi yang dipelihara pada kandang kelompok. J. Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia, 1 (1) : 66-70.

Suhartanto, B., Kustantinah dan S. Padmowijoto. 2000. Degradasi in sacco bahan organik dan protein kasar empat macam bahan pakan diukur menggunakan kantong intra dan rowett Research Institute. Buletin Peternakan, 24(2) : 82-93.

Tilley, J.M.A. and R.A., Terry. 1963. A two stage technique for the in vitro digestion of forage. J. British Grassland Soc., 18 : 104–111.

Usman, Y. 2013. Pemberian pakan serat sisa tanaman pertanian (jerami kacang tanah, jerami jagung, pucuk tebu) terhadap evolusi pH, N-NH3 dan VFA di dalam rumen sapi. J. Agripet, 13(2) : 53-58.

Downloads

Issue

Section

Articles