Penggunaan Konsentrat hijau untuk Meningkatkan Produksi Ternak Kelinci New Zealand White

Authors

  • Eko Marhaeniyanto
  • Sri Susanti

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2017.027.01.04

Keywords:

green concentrate, mixed leaf meal, rabbit

Abstract

The in-vivo experimental study on rabbit animals  mixed of Moringa oleifera, Lamk
(MOL), Gliricidia sepium, Paraserianthes falcataria and Ceiba pentandra leaf meal
(1: 1: 1: 1 ratio) of 10%, 20% and 30% in concentrate feed (= green concentrate).
The research was conducted at "Mandiri" Breeders Association, Kagrengan Ngijo
Karangploso. The research aimed to evaluate the use of green concentrate with
forage of cabbage leaves on feed intake, digestibility, digestible intake and average
daily gain (ADG) of rabbit. The method used was the experimental method, arranged
in Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 4 groups. The treatments
applied were P0 (basal diet+concentrate 18% crude protein/CP, without leaf meal),
P1 (basal diet+green concentrate 18%CP with 10% mixed leaf meal), P2 (basal
diet+green concentrate 18%CP with 20% mixed leaf meal), P3 (basal diet+green
concentrate 18%CP with 30% mixed leaf meal). The measured variables were feed
intake, digestibility, digestible intake and average daily gain of rabbit.The results
showed that the use of 10 to 30% mixed leaf meal in green concentrate of rabbits
provide to produce ADG higher than concentrate without leaf meal. During the study,
rabbit’s body weight increased to 1.8-2.3 kg head-1. Supplementation of mixed leaf
meal up to 30% on green concentrate can produce feed intake of 4-5% dry matter
(DM) from  body weight, and ADG up to 19.83 ± 7.21 g head-1day-1

References

Dwiyanto, K., R. Sunarlin, dan P. Sitorus. 1985. Pengaruh persilangan terhadap karkas dan preferensi daging kelinci. Jurnal Ilmu dan Peternakan 1 (10): 427-430.

Ensiminger, 1990. Feeds and Nutrition. 2nd Ed. The Ensminger Publishing Co., Clovis.

Farrel, D.J. dan Y.C.Raharjo. 1984. Potensi ternak Kelinci sebagai Penghasil Daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Hendayana, R dan M.H. Togatorp. 2003. Struktur Waktu Kerja dan Pendapatan Peternak, JITV Volume III Tahun 2003: 318-323

Kamal, M., 1994.Nutrisi Ternak I Rangkuman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Lestari, C.M.S., 2004. Penampilan produksi kelinci lokal menggunakan pakan pellet dengan berbagai aras kulit biji kedelai. Pros. Seminar Nasional Teknologi dan Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Marhaeniyanto, E., Rusmiwari, S. dan Susanti, S., 2015. Pemanfaatan Daun Kelor Untuk Meningkatkan Produksi Ternak Kelinci New Zealand white.Buana Sains Vol 15 No 2: 119-126.

Muchlas, M., Kusmartono dan Marjuki. 2013. Pengaruh penambahan daun pohon terhadap kadar VFA dan kecernaan secara in-vitro ransum berbasis ketela pohon. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 8 - 19.

N.R.C. 1977. Nutrient Requirement of Rabbit. National Academic of Science, Washington.

Parakkasi, A., 1999. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Angkasa. Bandung

Prawirodigdo, S., D. M. Yuwono dan D. Andayani, 1995. Substitusi Bungkil Kedelai dengan Bungkil Biji Kapok (Ceiba pentandra) dalam Ransum Kelinci Sedang Tumbuh. Jurnal Ilmiah Ternak Klepu. Balitbang Pertanian.Deptan 1(3): 26-31.

Putra, I. G. M., dan Budiasana, N. S., 2006. Kelinci Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukhmana. H. R., 2005. Prospek Beternak Kelinci. www.SuaraKaryaOnline.com/news.Diakses tanggal 27 Februari 2016.

Sastrosupadi, A., 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Cetakan 10. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sartika, T., 1995. Komoditi kelinci peluang agribisnis peternakan. Seminar Nasional Agribisnis Peternakan dan Perikanan pada Pelita VI. Media. Edisi Khusus: 397-398.

Sarwono, B.,2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Kelinci Potong dan Hias. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sarwono, B. 2004. Kelinci Potong dan Hias. Cetakan ke-4. Penerbit Agro Media Pustaka, Jakarta.

Sarwono. B. 2005. Beternak Kelinci Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soeparno, 1999. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Subroto S., 2000. Ayo Beternak Kelinci Idaman. Penerbit Bhrata Karya Aksara. Jakarta.

Supriadi dan A. Musofie, 2009. Hijauan Pakan dan Kegunaan Lainnya di Lahan Kering, Journal Lokakarya Tanaman Pakan Ternak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.

Tillman, A. D., Hartadi, H., Reksohadiprodjo, S., Prawirokusumo, S. dan Lebdosoekojo, S., 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Wahyu, J. 2004. Rabbit Production. Sixth Edition. The Interstate Printers and Publisher, Inc.Danville, Illinois.

Downloads

How to Cite

Marhaeniyanto, E., & Susanti, S. (2017). Penggunaan Konsentrat hijau untuk Meningkatkan Produksi Ternak Kelinci New Zealand White. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science), 27(1), 28–39. https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2017.027.01.04

Issue

Section

Articles